Eric, seorang pengusaha berpengalaman dan mentor yang luar biasa, menghargai persiapan. Setelah membangun dan menjual empat perusahaan, ia mendorong para mentee untuk datang dengan persiapan—memastikan setiap sesi produktif.

Setelah 18 tahun berkecimpung dalam bisnis makanan Meksiko, Adriana mengalami kesulitan pascapandemi. Para mentor membantunya memikirkan kembali keterlibatan pelanggan dan mendapatkan kembali kepercayaan pada identitas unik mereknya.

Carrie, Pakar Kesehatan Otak dan Pelatih Kehidupan, berjuang keras dalam pemasaran. Dengan bimbingan dari para mentor MicroMentor, ia mengubah situs web dan mereknya, serta memperoleh kepercayaan diri untuk mempromosikan dirinya.

Natasha, seorang pengusaha AS, berjuang keras mengembangkan bisnis perawatan kulitnya. Dengan bantuan mentornya, ia memperbaiki harga, memperluas bisnisnya secara online, dan membangun basis pelanggan yang loyal.

Pada usia 42, Aduojo asal Nigeria meningkatkan bisnis pakan ternaknya dengan bantuan dari dua mentor—yang satu mendapatkan pendanaan sementara yang lain memperkuat layanan pelanggan dan kepemimpinannya.

Di pucuk pimpinan perusahaan rintisan transformasi digital, Adriana menemukan kejelasan melalui bimbingan. Dengan bimbingan tentang perencanaan keuangan dan pemodelan bisnis, kini ia lebih terorganisasi dan siap untuk mengembangkan usahanya.

"Fitnessyogis" milik Salam, gabungan daring antara yoga dan kebugaran, mengalami kendala dalam hal monetisasi. Mentornya, setelah menilai persaingan, merekomendasikan untuk beralih dari langganan ke paket sekali bayar.

Hamsa pindah dari pengembangan TI ke peluncuran Toko Youniche, sebuah toko kerajinan tangan. Bersama dua mentor MicroMentor, ia menangani logistik startup, riset pasar, dan berhasil meluncurkannya.